Saya sendiri termasuk amat sangat jarang menulis, karena melas sih yang sebenarnya. Technically, kemampuan verbal saya jelek, ini juga karena jarang menulis atau minim kuantitas. Kemudian kemauan yang masih sesuai mood. Ketika ada orang yang nulis di blog, di majalah, paper, tugas kuliah, buku, novel dan seterusnya, baru sadar, oiya saya juga harusnya “bisa menulis dengan baik”. Karena menulis ini kelak akan menjadi warisan yang sangat penting untuk masa depan anak-anak kita (mereka tau ya dari tulisan2 pendahulu mereka).
Agar tulisan bagus, sering-sering lah menulis. Kuantitas dulu gapapa, nanti pelan-pelan tercapai kualitas. Begitu yang disampaikan salah satu dosen pak Budi saya di Bandung, tempat saya sedang melaksanakan pendidikan saat ini.
Itu dulu untuk saat ini.