Pengalaman di Busway Stasiun Kota

images1 Tulisan ini hanya bermaksud ingin berbagi pengalaman dan pelajaran bagi rekan-rekan yang belum tahu mungkin, agar tidak terulang seperti yang kami rasakan (saya, Ulir, Trivan – red).

Kejadian ini sekitar dua minggu yang lalu, yaitu setelah selesai urusan di Mangga Dua, kami bertiga (saya, Ulir, dan Trivan) bermaksud ingin melakukan perjalanan pulang dengan menggunakan jasa Busway, dengan alasan lebih simpel, tidak panas, dan mudah-mudahan tidak kena macet he2..

imagNah, ketika itu kami bertiga dari Mall Mangga Dua naik angkot menuju Stasiun Kota, karena Busway adanya di Stasiun Kota. Langsung saja setelah nyampe di Kota, kami segera menuju koridor Busway (itu namanya koridor atau apa ya, yang dikrangkeng itutuh), nah pertama kita ngikutin arah angkot, kemudian arah busway-nya sendiri sehingga kita mutarin koridor busway itu, tetapi anehnya kita tidak menemukan dimana pintu masuk ke dalam koridor busway tersebut. Dengan sedikit rasa kesal (bercampur panas teriknya matahari, sumpek, cape, lapar) kenapa tidak ada pintu masuk ke dalam koridor busway tersebut, akhirnya saya punya ide untuk manjat pembatas koridor busway tersebut. Karena saya yang punya ide duluan, akhirnya saya lah yang memulai untuk melompat, kemudian diikuti oleh Ulir dan Trivan. Sesampai di dalam koridor tersebut, bita bertiga merasa senang akhirnya bisa masuk juga, sambil tertawa. Maisng-masing dari kita mengluarkan duit untuk beli karcis masuk ke dalam bus busway, seharga Rp 3.500,-

Kita dilayani layaknya orang yang lainnya, kemudian melewati pintu checker karcis (saya namakan aja pintu checker karcis). Saya berjalan duluan (masih merasa bangga karena akhirnya bisa masuk) dan melakukan pengecheck-an kartu yang saya beli, ternyata “Gagal”, dengan pesan your card is empty. Begitu juga dengan teman sya Ulir dan Trivan. Kami harus menukar kembali kartu yang kami beli, dan ternyata hasilnya juga sama. hal tersebut kami lakukan sampai dengan tiga kali. Sehingga pada saat menukar kali yang ke-empat, akhirnya penjaga karcis tersebut memberitahu dengan ramahnya (ramah kali ini adalah kata manusiawi dari “kesal”), bahwa kami bertiga memang lagi dikerjain, karena kami telah masuk dengan cara yang tidak sah.

Akhirnya lewat juga, setelah berpanas-panasan, huh..

Kesimpulannya kalau mau masuk koridor busway, harus dari dalam Stasiun Kota (masuk pagar ituloh.., nanti ke koridor busway-nya ngelewatin terowongan)