Dapat Wejangan dari Professor

Silaturrahmi ke rumah profesor, ke rumah pak Haji, ke rumah orang sukses (versi saya).

Sabtu siang, tepatnya pukul 13.30, kami berenam: Mora (saya sendiri), Arief Karfianto, Agung Setiadji, Andri Zakariya, Khusnul Khafid, dan terakhir Zendy Agung Permana berangkat dengan naik motor (lima motor, gw bonceng Karfi), dan tiba di tempatnya pak Fanar sekitar pukul 14.20 WIB.

Di rumah pak Fanar kita diterima dengan suguhan snack/makanan kecil (yang diinget makanannya doang, enak lagi). Kita hanya ngobrol sekitar TA, Pernikahan, sistem yang ada di STSN – terutama untuk persidangan, Rumah tangga bahagia, lalu salat ashar, dan udah :).

Ngobrol sekitar TA tentunya menanyakan sudah sampai sejauh mana progress kita dalam menyelesaikannya. Pernikahan (topik yang paling menarik dan hangat – he2, mentang2 udah mau lulus) yang baik bagaimana – kita hanya mendapat tausiyah2 dari beliau, dan juga menanyakan siapa yang sudah siap nikah. dan kata beliau, harusnya penguji TA menanyakan terlebih dahulu kepada yang diujinya, “Siapa yang sudah siap menikah?”, kalau sudah siap menikah maka wajib diluluskan, kalau tidak, ya… bantah2an dulu :). Mengenai sistem yang ada di STSN terutama sistem persidangan TA – kata beliau banyak yang tidak akademisi, artinya tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara ilmiah, seperti tidak boleh menonton teman seangkatan lain yang sedang sidang kalau kita belum sidang, dan banyak lagideh, terutama kata beliau kenapa wisuda dilakukan setelah kita kerja dulu di LSN – moment_nya jadi kurang tepat, kenapa tidak langsung (kata beliau)

Rumah tangga yang bahagia, beliau mengutip hadist Nabi, bahwa jika kamu (terutama untuk laki-laki) ingin bahagia di dunia (Insya Allah di akhirat juga) ada tiga hal, yaitu:

 

Istri yang cantik dan shalihah

Rumah atau tempat tinggal yang luas (dan bagus tentunya)

Dan terakhir adalah kendaraan yang bagus – kaya’nya kalau sekarang, tepatnya adalah mobil mewah

 

“kalau gw ngaca, yang pertama, (calon) istri yang cantik dan shalihah – mungkin gak ya?? 🙂 Secara punya kenalan yang saya punya, kemungkinan ada 60% untuk mendapatkan (calon) istri yang cantik dan shalihah [Amien..]. Itu secara kenalan ya, belum yang nantinya saya tembak langsung, hanya perlu ta’aruf (dan boleh langsung nikah katanya) Yang kedua, rumah yang luas dan bagus..Nggg secara gw hanya PNS, maka harus ada kegiatan lain yang nantinya dapat menghasilkan uang (halal). Dan untuk yang terakhir, hampir sama dengan yang kedua, butuh pekerjaan lain sebagai pemasukan yang halal.

Ada yang menawarkan pekerjaan “halal” buat saya??

 

Itu saja cerita dari rumah pak Fanar, moga bermanfaat terutama buat yang mau menikah, yang ingin memiliki rumah tangga bahagia, dan juga buat yang mau menawarkan pekerjaan buat saya, saya tunggu!! 🙂

 

Wassalam..

Leave a comment